Profesor Brahim yang sedang riset disebuah pulau menyeberang laut dengan perahu. Dalam perahu bertemu Apa Dollah yang seminggu sekali menumpang perahu tersebut untuk membeli minyak tanah yang akan dijual kepada penduduk pulau. Ditengah perjalanan mereka berkenalan. Profesor Brahim terkesan lebih menggurui karena merasa dia lebih pintar orang akademisi tidak seperti Apa Dollah yang hanya orang jualan yang pendidikannya paling-paling hanya tamat SLTA.
Prof Brahim mulai mengkuliahi Apa Dollah soal pentingnya ilmu pengetahuan dalam hidup. Pembicaraan pun sampai pada filosofi kehidupan.
"Anda mengerti soal apa yang paling penting dalam hidup?" tanya Profesor Brahim.
"Tidak, tolong ajarkan saya?" jawab Apa Dollah.
"Anda telah membuang umur anda sia-sia", sambung Profesor sambil tersenyum lepas, bukannya menjawab pertanyaan Apa Dollah.
Apa Dollah makin bingung dan dongkol melihat tingkah Profesor Brahim.
Tiba-tiba perahu berguncang hebat, Apa Maun yang bertindak sebagai nakhoda di perahu tersebut berteriak menjelaskan, "Perahu kita bocor parah tak dapat diatasi, silakan cebur ke laut dan berenang kalau mau selamat".
Wajah Profesor Brahim pucat pasi. Melihat keadaan genting Apa Dollah balik bertanya "Anda bisa berenang?".
"Tidak, tolong ajarkan saya", ujar sang Profesor menghiba.
"Hidup Anda yang tidak sia-sia akan berakhir sekarang wahai Profesor", ucap Apa Dollah sebelum terjun ke laut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar