Setiap Apa Maun ketemu Polem, Apa Maun tak naik pikir, tiap kali Polem sholat selalu aja telat. Akhirnya Apa Maun ngasih jurus jitu cara menjaga sholat tepat waktu.
"Polem, apa yang membuatmu telat terus sholat, ashar ketemu magrib, magrib ketemu isya, isya fesbukan hampir ketemu subuh, dst?"
"Saya tak bisa lagi merubah pola ini wahai Apa Maun, sibuk tak sibuk tetap aja telat sholatnya", jawab Polem setengah putus asa.
"Polem, apa yang membuatmu telat terus sholat, ashar ketemu magrib, magrib ketemu isya, isya fesbukan hampir ketemu subuh, dst?"
"Saya tak bisa lagi merubah pola ini wahai Apa Maun, sibuk tak sibuk tetap aja telat sholatnya", jawab Polem setengah putus asa.
"Kalau begitu Apa punya cara untuk mengobati penyakit Polem itu", kata Apa Maun.
"Kasih tahu cepat Apa", Polem jadi gak sabaran.
"Kalau mahu tahu siapkan dulu kopi ginseng", kata Apa Maun.
"Nah, yang ini penyakit Apa Maun yang udah kronis, pantang dibutuh pamrihnya kagak tanggung", kata Polem agak kesal dan ujung-ujungnya nurut juga.
"Caranya gampang Polem, Polem barusan sholat asharkan, padahal udah mau masuk magrib tuh." kata Apa Maun.
"Ya", jawab Polem yang tak bisa ngelak lagi.
"Dua menit lagi waktu magrib masuk, Polem cepat ambil wudlu, biar kita sama-sama ke Mesjid, saya sholat magrib, Polem sholat Magrib juga tapi anggap aja itu sholat ashar Polem yang belum dikerjakan, Isya nanti waktu Polem dengar Azan, cepat-cepat ke Mesjid dan anggap aja Polem mau sholat Magrib yang udah telat", jelas Apa Maun.
"Iya ya, kenapa nggak dari dulu kayak gini ya", Polem menyela nafas panjang.
Mulai saat itu Polem menjalankan teori Apa Maun hingga dapat sholat berjamaah terus. Setiat dengar azan Polem bergegas ke Mesjid dengan perasaan seolah-olah mau sholat yang sudah telat waktu sebelumnya.
Selamat mencoba teori "telat waktu" Apa Maun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar